Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

10 Alat Keselamatan Lab yang Wajib Dikenal Sebelum Mulai Eksperimen

10 Alat Keselamatan Lab yang Wajib Dikenal Sebelum Mulai Eksperimen

Dunia laboratorium itu seru. Banyak eksperimen keren, alat unik, dan reaksi-reaksi yang bisa bikin “wow”. Tapi, di balik keseruannya, ada satu hal yang wajib banget diperhatiin: keselamatan. Nggak lucu kan, lagi asyik eksperimen, tiba-tiba baju kebakar atau mata kena cipratan bahan kimia?

Sebelum ngelakuin eksperimen sekecil apapun, ada baiknya kenalan dulu sama alat-alat keselamatan laboratorium. Ini bukan sekadar formalitas, tapi bagian penting dari prosedur kerja yang harus ditaati semua penghuni lab—baik itu pelajar, mahasiswa, dosen, sampai peneliti profesional.

1. Jas Lab (Lab Coat)

Jas lab itu kayak superhero suit versi ilmuwan. Bukan cuma buat gaya atau biar keliatan pintar, tapi jas ini punya peran penting buat melindungi tubuh dari percikan bahan kimia, panas, sampai debu mikro. Biasanya berbahan katun tahan api dan berwarna putih supaya gampang ngecek kalau ada tumpahan zat.

Selain itu, jas lab juga bantu mencegah kontaminasi silang antara eksperimen dan pakaian sehari-hari. Bayangin kalau zat berbahaya nempel di baju terus dibawa pulang—bisa jadi masalah besar, kan?

2. Kacamata Pelindung (Safety Goggles)

Mata itu organ yang sensitif banget, apalagi kalau lagi main-main sama zat kimia, api, atau serpihan kaca. Makanya, kacamata pelindung wajib dipakai setiap kali masuk lab.

Ada berbagai jenis kacamata safety: yang tahan uap, tahan debu, atau bahkan tahan benturan. Pilihannya tergantung jenis eksperimen. Tapi intinya, jangan pernah remehkan pentingnya alat ini. Sekali mata kena bahan korosif, penyesalan datangnya telat.

3. Sarung Tangan Laboratorium

Tangan adalah alat utama saat bekerja di lab. Nah, sarung tangan fungsinya buat ngelindungin tangan dari bahan kimia, panas, atau zat beracun.

Jenis sarung tangan juga beragam: ada yang dari lateks, nitril, karet, sampai yang tahan panas tinggi. Jangan sampai salah pilih. Misalnya, sarung tangan lateks nggak cocok buat bahan organik tertentu karena bisa larut atau tembus.

4. Masker dan Respirator

Beberapa eksperimen menghasilkan uap, gas, atau partikel yang berbahaya kalau dihirup. Di sinilah peran masker jadi krusial.

Masker biasa cukup untuk filtrasi ringan, tapi kalau udah main di level laboratorium kimia atau mikrobiologi, pakainya harus respirator dengan filter khusus. Jangan remehkan napas yang sehat—nggak semua zat beracun itu berbau, lho.

5. APAR (Alat Pemadam Api Ringan)

Meskipun bukan alat yang dipakai nempel di tubuh, APAR tetap termasuk peralatan keselamatan utama di laboratorium. Laboratorium itu penuh dengan bahan mudah terbakar, apalagi kalau sering pakai bunsen burner atau alat pemanas lainnya.

APAR biasanya ditempatkan di sudut ruangan dan harus mudah diakses. Yang penting: semua orang di lab wajib tahu cara pakainya. Jangan cuma jadi pajangan dinding.

6. Eyewash Station (Pencuci Mata)

Bayangin lagi pipetin bahan kimia, eh tumpah ke mata. Di saat kayak gitu, pencuci mata bisa jadi penyelamat. Alat ini ngucurin air bersih dengan tekanan rendah buat bilas mata dari zat asing atau bahan berbahaya.

Idealnya, eyewash station dipasang dekat area eksperimen dan harus bisa dioperasikan dengan cepat. Cukup dorong tuasnya, dan air langsung ngalir.

7. Emergency Shower

Kalau bahan kimia nyiprat ke badan atau baju, nggak cukup cuma dilap. Emergency shower disiapkan buat kejadian kayak gini. Air akan nyembur deras dari atas, mirip pancuran, buat bilas tubuh dari zat berbahaya.

Biasanya dipakai kalau kecelakaan cukup parah terjadi. Alat ini jadi bagian dari standar keselamatan laboratorium, terutama di lab kimia skala besar.

8. Fume Hood (Lemari Asap)

Lemari asap atau fume hood bukan lemari biasa. Ini alat pelindung udara yang nyedot uap atau gas beracun biar nggak nyebar ke seluruh ruangan.

Biasanya, eksperimen yang ngeluarin zat volatil dilakukan di dalam fume hood. Selain melindungi pengguna, alat ini juga bikin kualitas udara di lab tetap aman.

9. Kotak P3K (First Aid Kit)

P3K alias pertolongan pertama pada kecelakaan, isinya nggak boleh diremehkan. Dari plester luka, antiseptik, salep luka bakar, sampai perban—semuanya bisa jadi penyelamat di situasi genting.

Kotak ini harus disimpan di lokasi yang gampang dijangkau dan rutin dicek isinya. Karena kejadian kecil kayak jari kegores kaca pun bisa berbahaya kalau nggak ditangani dengan benar.

10. Rambu dan Label Keselamatan

Terakhir tapi nggak kalah penting: rambu dan label peringatan. Setiap bahan kimia harus dikasih label jelas. Apakah dia korosif, mudah terbakar, atau beracun. Begitu juga area lab yang rawan bahaya, wajib pasang rambu keselamatan.

Ini membantu semua orang di lab buat lebih waspada. Nggak semua bahaya kelihatan kasat mata, jadi informasi visual sangat penting.

Dari semua alat keselamatan laboratorium di atas, satu hal yang nggak boleh ketinggalan adalah kesadaran diri. Alat bisa lengkap, tapi kalau nggak dipakai dengan benar atau malah dilupakan, tetap bisa celaka.

Posting Komentar untuk "10 Alat Keselamatan Lab yang Wajib Dikenal Sebelum Mulai Eksperimen"